14  

Posted by gaiu in

Tulisan ini bukan dibuat untuk memperingati hari kasih sayang, tapi tulisan ini dibuat untuk merenungkan fenomena yang terjadi tanggal 14 Februari itu sendiri yang kayaknya lagi hot-hotnya diomongin (di tipi terutama). Kenapa tanggal 14 yang dipilih? Fenomena yang terjadi di tanggal ini (yang tentunya mendatangkan keuntungan bagi penjual coklat dan kembang) terus terang menggelitik saya. Kasih sayang seharusnya bisa diberikan kapan saja, dimana saja, dan pada siapa saja tanpa perlu diberikan tanggal khusus untuk melakukannya. Diberikan tanggal atau tidak, toh kasih sayang tetapi akan mengalir setiap saat. Lantas, apa yang mendasari semua ini?

Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.

Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.

Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.

Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.

Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat(melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.

Nah, jelas kan, kalau perayaan ini enggak bersumber dari ajaran Islam, trus masih terpikir untuk melakukannya?

Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”.

(Surah Al-Isra : 36)

~ Ngomong-ngomong tentang valentine, gaiu jadi keinget sama tembang lawasnya Martina Mc Bride dengan judul yang sama (beberapa waktu lalu sempet denger dari CDnya Babe yang diputer di mobil). Terlepas dari maknanya, lagu ini enak juga lho didenger, hehe..kalo gak salah denger reffrainnya kayak gini

even if the sun refuse to shine//even if promise went all around//you would still have my heart until the end of time//cause all i need is you my valentine

ada yang tau?wajar aja sih kalo gak tau, lagu lawas sih, hehe

*sejarah valentine dikutip dari http://muzakarah.tripod.com

Seberapa penting arti kejujuran bagimu?  

Posted by gaiu in

Seberapa penting arti kejujuran bagimu?
Jika hal itu penting untukmu, seberapa peduli dirimu akan kejujuran?
Seberapa sering dirimu ingat untuk selalu bertindak jujur?
Andai kejujuran selalu melingkupi setiap langkah manusia
Selesai sudah kisah korupsi negeri ini
Tak ada lagi aroma kecurangan tercium di berbagai media massa
Tak ada lagi permainan kotor para elit politik yang membuat rakyat semakin menderita
Tak ada lagi kebocoran soal ujian yang memberikan noktah gelap di dunia pendidikan
Tak ada lagi tangan-tangan yang tergoda untuk merampas apa yang bukan haknya
Tak ada lagi uang-uang negara yang menari-nari, menanti untuk disalahgunakan
Tak ada lagi catatan rekor korupsi yang digoreskan atas nama Bangsa Indonesia

Ternyata,
Begitu banyak hal yang kuharap tak ada
Begitu banyak hal yang kuharap kejujuran mampu mengubahnya
Lantas, masih adakah tempat untuk kutemukan kejujuran di zamrud khatulistiwa ini?
Masih adakah ruang?
Menjadikan kejujuran sebagai suatu tindakan nyata
Tak hanya sekedar konsep abstrak semata
Kejujuran itu sesuatu yang sederhana yang bisa kulakukan untuk tumpah darahku
Jika kejujuran menjadi hal yang sulit dilakukan bagimu
Ingatlah bahwa hal itu masih mungkin untuk dilakukan
Aku jadikan kejujuran satu batu lompatan kecil
Untuk lompatan lain yang lebih hebat yang membangkitkan negeri ini dari keterpurukan
Tuhan, kuharap ini bukan mimpi yang tak mungkin terwujud
Dan kuharap ini bukan mimpi yang terlalu tinggi

Fakta-Fakta Kertas  

Posted by gaiu in

Sebenarnya, tulisan ini pernah gaiu posting di situs blog lain, tapi gaiu pikir enggak ada salahnya kalo gaiu posting disini biar bisa dibaca banyak orang. Enjoy !
Adakah diantara kamu yang enggak tahu apa itu kertas? Kayaknya sih enggak ada, hehe…Kertas udah menjadi benda yang lazim digunakan –bahkan menjadi kebutuhan utama- bagi kita para pelajar dengan tugas-tugas yang seabrek. Tapi tahukah kamu bahwa penggunaan kertas yang berlebihan dapat mengancam kelestarian makhluk hidup dan lingkungan Bumi ini ? Ini adalah fakta-fakta di balik pembuatan kertas dan menjadi alasan mengapa kita perlu membatasi penggunaan kertas.
- Satu rim HVS menhabiskan sebatang pohon berusia minimal 5 tahun
- Untuk mendapatkan lembaran kertas berkualitas baik diperlukan campuran sebatang pohon berkayu keras dan sebatang pohon berkayu lunak
- Suatu lahan pepohonan berkayu keras setinggi 4 kaki, panjang 4 kaki dan lebar 8 kaki dapat menghasilkan 1000-2000 pon kertas atau 1/2-1 ton kertas atau 942.100 halaman buku atau 4.384.000 perangko atau 2700 eksemplar koran

Fakta-fakta yang fantastis kan?
Berapa pohon yang harus ditebang setiap harinya hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan kertas ? Fakta lain menyebutkan bahwa setiap pegawai di sebuah perusahaan membuang sekitar 158 kilogram kertas setiap tahunnya ! Pikirkan juga konsekuensi yang harus ditanggung kalau pohon-pohon yang ditebangi tersebut tidak ditanami kembali. Ingat, satu pohon sama artinya dengan satu pabrik oksigen.
Lantas, masih terpikir untuk boros dalam memakai kertas?
Op-op, ayo kita mulai untuk membatasi penggunaan kertas dari sekarang. Caranya? Hmm, ada beberapa tips yang bisa dicoba..

- Kumpulin sisa-sisa kertas yang udah enggak terpakai untuk dijual ke pemulung karena mereka akan mengirimkan kertas-kertas tersebut ke tempat daur ulang. Atau kamu juga bisa mendaur-ulangnya sendiri kalau tahu caranya.

- Pastikan bahwa ketikan kamu sudah sempurna sebelum menge-print. Jangan sampai ada yang diedit lagi setelah kamu print karena itu akan membuang-buang kertas. Kalau kebutuhan tidak mendesak, gunakanlah softcopy ketimbang hardcopy.
- Bila memungkiknkan, untuk menghemat kertas, kamu juga dapat menge-print tugas di kedua sisi kertas.

- Koran, tabloid, dan majalah bekas yang udah enggak kepake jangan langsung dibuang gitu aja. Itu semua bisa kita manfaatin sebagai kertas pembungkus kado atau sebagai alas lemari pakaian. Kertas majalah yang cukup keras juga bisa kita gunakan untuk membuat benda-benda kerajinan seperti paper quilting dan recycled paper.

- Oiya, tips-tips ini enggak berlaku buat kertas tisu lho, jadi jangan sekali-kali nyimpen kertas tisu habis pakai, Hii..jorok banget kan, kalo tisu sudah selesai dipake, ada baiknya langsung kita buang karena kertas tisu tidak dapat didaur ulang. Tapi, itu bukan berarti kita boleh menggunakan tisu seenaknya lho yaa..

Nah, simple kan? Biar tambah semangat untuk menghemat kertas, kita tanem dalam pikiran kita kuat-kuat kalo menghemat kertas sama artinya dengan menghemat pohon, energi listrik, minyak, dan air. Kalau kita menghemat 1 ton kertas, berarti kita juga menghemat 13 batang pohon besar, 400 liter minyak, 4100 Kwh listrik dan 31.780 liter air. Ckckck, hebat kan ? Kita mulai yuk..Sayangi pohon kita dan jadilah sahabat bumi kita !

Menyandang status mahasiswi di tahun 2008 menjadi sesuatu yang istimewa bagi saya. Bagaimana tidak ? 2008 mengingatkan saya akan 10 tahun reformasi (1998), 80 tahun Sumpah Pemuda (1928), dan 100 tahun Kebangkitan Nasional (1908).Sebagaimana angka 8 yang identik dengan peristiwa yang membawa perubahan besar bagi bangsa ini, saya, sebagai mahasiswi angkatan 2008 juga berharap dapat membawa perubahan besar bagi Indonesia.
Bulan-bulan pertama saya menjalani kehidupan kampus, membuat saya menyadari perbedaan cara pandang seorang siswa dengan mahasiswa. Sebagai mahasiswa, keberhasilan saya tidak hanya diukur dengan singkatnya masa studi dan tingginya IPK yang diperoleh. Ada hal lain yang harus dipertimbangkan – bagaimana saya bisa mengabdikan ilmu yang saya peroleh untuk mensejahterakan dan membangun masyarakat. Sebagai mahasiswa, saya harus belajar untuk lebih peka, tidak antisosial, dan mau terjun langsung ke dalam masyarakat.
Semester pertama saya kuliah, ada semacam mata kuliah wajib di universitas saya, yakni Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi (MPKT). MPKT mengajak saya untuk menelaah masalah-masalah yang terjadi di Indonesia, meninjaunya dari berbagai sudut pandang, serta menerapkan konsep-konsep yang ada dalam menciptakan solusi. Meskipun awalnya membosankan (saya harus menghafal teori-teori ahli dan mempelajari filsafat dan sebagainya), harus saya akui bahwa MPKT telah menumbuhkan sisi kritis dalam diri saya. Pemicu yang diberikan pada MPKT menyadarkan saya betapa memprihatinkannya kondisi Indonesia saat ini. Pemicu tersebut antara lain meliputi masalah ketidakmerataan pendidikan, multikulturalisme, dan pengeksploitasian kekayaan alam yang berlebihan. Fakta-fakta yang saya peroleh dari berbagai sumber (buku dan internet) dengan angka-angka fantastis di dalamnya, tak pelak membuat saya merasa miris. Tak hanya itu, sintesis yang harus saya buat pada makalah akhir membantu saya untuk melihat masalah secara utuh dan memudahkan saya membuat alternatif solusi.
MPKT menumbuhkan kesadaran saya akan banyaknya masalah yang terjadi di Indonesia dan membutuhkan penanganan segera secara berkelanjutan. Mungkin pendidikan serupa dapat diterapkan di tempat lain sebagai media untuk menumbuhkan kecintaan akan tanah air. Walaupun begitu, saya berharap suatu saat nanti MPKT akan dihapuskan sebagai salah satu kuliah karena tidak ada lagi masalah yang terjadi di bangsa ini untuk dijadikan sebagai pemicu mata kuliah tersebut. Semoga.

PPM#1 (Prinsip"Masak, bukan Prinsip"Manajemen)  

Posted by gaiu in

Sejarahnya gaiu belajar masak itu sudah dimulai sejak jaman dulu kala. Tepatnya pas sd. Awalnya sih gara-gara termakan provokasi ibu yang ga bosen-bosennya nyuruh belajar masak ditambah ama hobi ibu mengklaim (baca : pamer) kalo ibu jago masak. Well, dalam pikiran anak sd, belajar masak itu gak jauh lebih penting dari ngapalin perkalian 1 sampe 9. Daripada bosen dibilangin itu mulu, akhirnya gaiu pikir gak ada salahnya dicoba. Resep pertama yang gaiu bikin waktu itu adalah bikin ager-ager. Sampe sekarang, ada 2 prinsip yang gaiu pegang teguh (tsaah) dalam memasak.
Satu, tak ada rotan, akar pun jadi. Kalo gak ada bahan yang ini, ya bisa diganti ama bahan yang itu. Kalo ditilik lebih lanjut, sebenernya prinsip ini kadang ada untungnya walopun sedikit (kebanyakan ruginya). Untungnya, jadi bikin kita lebih kreatip dalam memanfaatkan bahan-bahan yang ada. Ruginya yaa kaya pas gaiu bikin ager-ager pertama kalinya itu. Berhubung belum boleh make kompor gas sendiri (kan anak sd..), gaiu mutusin buat make air termos. Padahal air termos kan pastinya udah gak sepanas air mendidih. Larutan ager sih tetep jadi, walopun banyak gumpalan disana-sini (wong airnya gak cukup panas). Ager dituang ke cetakan (baca : toples kue; inget prinsip pertama, gaiu ga nemu cetakan pudding waktu itu) trus dimasukin kulkas. Saking antusiasnya, tiap berapa menit gaiu buka kulkas. Sejam, dua jam,,5 jam..itu ager gak beku juga. Pantang menyerah, ager-ager itu gaiu masukin..freezer (iya, ide ini sungguh dodol emang). Apapun akan gaiu lakukan demi membuat ager itu beku. Ironisnya, sampe keesokan dan keesokan keesokan harinya, ager itu gak beku-beku.
Pengalaman pahit dalam masak ga berenti disitu. Gagal bikin ager, gaiu banting setir bikin tahu isi. (nekat pake kompor) Tahu isi dipilih soalnya mengandung sayuran kaya serat dan manfaat, hehe..(ya gak lah, gaiu mana mikir sampe kesitu dulu). Dipilih soalnya bahannya gampang dan gaiu paling yakin bentuk dan komposisi tahu isi kayak apa. (komposisi makanan lain masih absurd waktu itu, hehe..) Berbekal wortel yang dipotong korek ama sedikit toge, kedua sayuran itu trus ditumis ama bawang putih yang udah diulek ama garam. Trus tumisan itu diisiin ke tahu kulit trus digoreng setelah dibalut ama tepung. Selain wanginya yang meyakinkan, penampilannya pun cukup menjanjikan. Tahu isi – yang gak tau rasanya gimana- gaiu tata di piring, dihias-hias, pokoknya ciamik deh. Pas Ibu bangun tidur en ngliat ada tahu isi masih panas di meja, ibu langsung nanya, “Ini tetangga yang ngasih? Siapa? Kapan?”. Hahay,,saking cantiknya itu tahu gaiu hias, ibu aja sampe ketipu, tapi pas dimakan, itu tahu ternyata…gak ada rasanya, anyep tenan pokok’e. Dan tahu isi itu pun semakin memperpanjang catatan kelam gaiu dalam dunia masak, huhu..
Gara-gara kurang ngasih garem pas bikin tahu isi, gaiu jadi belajar lebih berani lagi dalam ngasih bumbu-bumbuan. Pas bikin telor dadar, dengan pedenya gaiu ngasih garam 1 sendok teh penuh sampe menggunung. Udah bisa ketebak gimana itu nasip akhir si telor dadar eksperimen, gak ada yang sanggup makan karena asinnya gak ketulungan. Sempet dicoba dengan dimakan ama kecap, tapi ternyata gak membantu jua. Oke, catatan kelam gaiu di dunia masak bertambah satu.

Apa sih ambigram?  

Posted by gaiu in

Ambigram, menurut wikipedia diartikan sebagai a graphical figure that spells out one or more words not only in its form as presented, but also in another direction or orientation. The text spelled out in the other direction or orientation is often the same, but can also be a different text.
Simpelnya, ambigram adalah seni membuat tulisan yang apabila tulisan tersebut diputar 180 derajat, akan menghasilkan tulisan yang sama bila tidak diputar. Salah satu contohnya bisa dilihat di buku Angels and Demons karangan Dan Brown. Contoh ambigram yang lain bisa dilihat seperti di bawah ini.



tertarik? Bagi yang berminat mencoba membuat ambigram dengan nama sendiri bisa me-link situs-situs ini : http://ambigram.matic.com/ atau www.ambigram.com.

Refleksi Pelempar Sepatu  

Posted by gaiu in

Peristiwa ini memang sudah beberapa minggu berlalu, tetapi gaiu tertarik untuk mengulasnya lebih lanjut. Adalah Muntadar al-Zaidi, seorang jurnalis 28 tahun asal Irak yang melempar sepasang sepatunya (secara bertahap) ke Presiden AS George Walker Bush pada konferensi pers bersama PM Nouri al Maliki. Peristiwa ini langsung menjadi topik hangat mengingat diperlukan keberanian yang luar biasa untuk melempar sepatu pada seorang kepala negara. Hal-hal lain pun ikut merebak menyusul pelemparan sepatu ini. Konon, harga sepatu yang digunakan untuk melempar tersebut melambung hingga mencapai 110 miliar rupiah ! Banyak pihak juga mengaku-ngaku sebagai pembuat dari sepatu bersejarah itu. Akan tetapi, sepasang sepatu tersebut telah dihancurkan oleh pihak Irak karena dikhawatirkan mengandung bahan peledak. Lucu kan? Seharusnya kita malu karena telah bersu'uzhon terhadap sepasang sepatu. Lebih lanjut, bahkan ada seorang ayah yang menawarkan putrinya terhadap jurnalis ini untuk dinikahi. Tentu saja, putrinya pun rela dinikahi oleh seseorang yang dianggap telah melakukan tindakan heroik bagi bangsanya. Insiden ini juga menginspirasi banyak pihak dalam berkarya; ada yang membuat game-nya dan ada juga yang mengimprovisasi video aslinya sehingga Bush terkena lemparan sepatu.
Insiden ini menunjukkan kekesalan warga negara yang mendalam atas tindakan sewenang-wenang AS terhadap Irak. Ditinjau dari sudut pandang etika, memang tidak dibenarkan untuk melempar apapun termasuk sepatu kepada kepala negara apalagi di tengah forum. Akan tetapi, terlepas dari itu semua, insiden ini merefleksikan suatu tindakan heroik, bentuk kemarahan seorang warga negara yang merasa haknya untuk hidup damai telah direnggut secara paksa dan hal ini menjadi wajar bila kita mengingat apa yang telah dilakukan AS terhadap Irak. Lantas, sudah setimpalkah balasan yang diterima Bush atas apa yang dilakukannya di Irak dan di belahan bumi yang lain? Ada lagi yang termotivasi untuk melakukan pelemparan sepatu ? Perlu dicatat, tulisan ini adalah aspirasi saya dengan mengutip fakta-fakta dari beberapa sumber bacaan. Baik setuju ataupun tidak, harap tinggalkan komentarnya.